Motor Split Phase
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pada era industri modern saat
ini, kebutuhan terhadap alat produksi yang tepat guna sangat diperlukan dapat
meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Sebagian besar alat industri dan rumah
tangga menggunakan tenaga listrik sebagai energi penggerak utamanya. Penggunaan
motor Split phase (fasa belah) satu phasa saat ini banyak digunakan diberbagai
aplikasi. Salah satu penggunaan motor Split phase yang sering ditemui yaitu
terdapat diperabotan rumah tangga berupa mesin cuci dan peralatan- peralatan yang
serig dijumpai dalam rumah seperti kipas angin, AC, dan yang lainnya.
Motor split phase adalah motor yang paling umum yang digunakan dalam sistem kontrol gerak industri, serta home appliances powered utama. Sederhana dan kasar desain, murah, pemeliharaan rendah dan sambungan langsung ke sumber listrik AC adalah keuntungan utama Motor split phase. Meskipun motor split phase lebih mudah untuk desain dari motor DC, kecepatan dan torque kontrol dalam berbagai jenis motor split phase memerlukan pemahaman yang lebih besar dari desain dan karakteristik motor tersebut.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah agar dapat mengetahui motor satu fasa berdasarkan prinsip kerjanya dan
konstruksi motor itu sendiri, dimana bagian-bagian konstruksi motor-motor tersebut
akan dijelaskan berdasarkan prinsip kerja masing-masing.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Motor
split fasa (split phase winding)
Motor jenis ini merupakan motor satu
fasa yang menggunakan kumparan bantu untuk menghasilkan gaya putar. Jenis motor
ini disebut juga motor fase belah, mempunyai kumparan utama dan kumparan bantu.
Kumparan bantu digunakan untuk menghasilkan medan yang berbeda fasa dengan
medan yang dihasilkan pada kumparan utama. Kumparan bantu ini dapat berupa belitan
induktor dengan resistor dan induktor dengan kapasitor.
2.2 Prinsip Kerja
Motor jenis ini bekerja berdasarkan
perbedaan fasa antara kumparan bantu berupa induktor dengan resistor dengan
kumparan utama. Jika kumparan bantu ini ditempatkan secara paralel dengan
belitan utama maka nilai R/XL1 dari belitan bantu dapat diatur
sedemikian rupa sehingga dihasilkan perbedaan fasa dibawah 900.
Dengan menaikkan nilai R maka dihasilkan perbandingan R/XL1 yang
lebih tinggi sehingga perbedaan fasa lebih mendekati 900 dan torka
starting yang dihasilkan lebih besar. Motor jenis ini memiliki torka starting
yang rendah. Karakteristik dan rangkaian ekuivalen motor jenis ini
diperlihatkan pada gambar 3.1. Pada kumparan bantu juga dipasang saklar
sentrifugal untuk memutuskan arus listrik pada kumparan bantu bila putaran
motor mencapai 75% dari putaran nominal.
Motor ini terdiri dari kumparan utama dan kumparan
bantu yang berbeda sekitar 90 0 listrik dengan tahanan dan
reaktansi yang berlainan sehingga arus yang mengalir tidak sefasa. Perbedaan
arus kumparan utama dan kumparan bantu akan menyebabkan terjadinya perbedaan
fluks medan utama dan fluks medan bantu pada stator, akibatnya akan
menghasilkan medan putar yang menimbulkan kopel mula pada motor. Dengan adanya kopel mula ini, maka
motor akan berputar. Saklar (S) dilepaskan dengan gaya sentrifugal pada 75 %
putaran normal. Kopel start dari motor split fasa 150% dari kopel beban penuh
(Ist = 1,5 If).
Gambar 9. Rangkaian dan diagram
vector motor split fasa
Iu berbeda
fasa dengan IB, caranya adalah dengan memperbesar tahanan pada RLB
(RLB>>RLU)
Gambar 3.1 Karakteristik
Motor Split Fasa
2.3 Karakteristik Torsi
Ket;
TBP
= Torsi beban penuh
Gambar 11. Rangkaian dan diagram
vector motor split fasa
Gambar 12. Karakteristik motor split
fasa
Penurunan torsi
terjadi karena yang bekerja hannya kumparan utama, akibatnya saklar sentrifugal
melepas pada saat kecepatan mencapai 75% sehingga kecepatan mengalami
sinkronisasi dimana T = 0, karena ns = nr, yang seolah
olah mesin menjasi mati.
2.4 Konstruksi motor
Susunan
bagian-bagian pokok motor fasa belah terdiri dari :
- Stator
- Rotor
- Tutup sebagai penyangga
- Saklar Sentrifugal
2.4.1 Stator
Stator adalah bagian motor yang diam,
dibagian dalamnya terdapat alur-alur untuk menempatkan gulungan-gulungan utama
dan gulungan bantu. Diameter kawat gulungan utama pada umumnya lebih besar dari
diameter kawat gulungan bantu.
Kumparan stator terdiri dari kumparan
tembaga atau kawat tembaga atau kawat tembaga yang dimasukkan dalam alur-alur
stator yang dikenal dengan kumparan utama (main winding) dan kumparan kawat
tembaga lain yang disebut dengan kumparan Bantu (auxiliary winding) yang
ditempatkan juga pada alur-alur stator yang masih kosong.
Kumparan utama selalu dirancang
mempunyai nilai resistansi rendah dan nilai reaktansi tinggi dibanding dengan
kumparan Bantu yang selalu mempunyai nilai reaktansi rendah dan resistansi
tinggi. Kedua kumparan ini dihubungkan kesumber jala-jala. Dengan kondisis
nilai resistansi dan reaktansi kumparan masing-masing tidak sama nilainya, maka
sudut fase arus yang mengalir melalui kumparan utama.
Akibat adanya beda fasa antara arus
kumparan utama dan arus kumparan Bantu maka pada stator akan terjadi medan
magnet ini akan diinduksikan pada kumparan rotor dan akhirnya akan berputar.
2.4.2 Rotor
Rotor yang digunakan adalah tipe
gulungan sangkar tupai yang pada salah satu ujungnya dilengkapi dengan kipas
fungsinya sebagai pendingin pada waktu motor bekerja. Rotor juga dilengkapi
dengan alat mekanis yang dapat mendorong saklar sentrifugal.
Konstruksi rotor sangkar berbentuk silinder yang sangat
sederhana dibandingkan dengan rotor lilit. Inti rotor dilengkapi dengan
beberapa alur (slot) dan dalam alur tersebut ditempatkan batang tembaga atau
aluminium dengan penampang yang besar dan tidak berisolasi. Ujung batang
tersebut dihubung singkatkan oleh cincin dengan bahan yang sama sehingga
merupakan suatu kurungan. Bentuk susunan batang penghantar dalam alur rotor
tersebut dibedakan atas dua macam, yakni alur lurus (direct bars) dan alur miring
(skewed bars). Namun yang banyak digunakan adalah susunan alur miring, karena mempunyai
pengaruh dan kebaikan sebagai berikut.
a.
Tidak
bising disaat motor beroperasi
b.
Dapat
memberikan kopel yang merata pada berbagai posisi rotor
c.
Dapat
memeperbesar perbansingan transformasi efektif antara rotor dan stator motor
d.
Batang
lebih panjang, sehingga gaya gerak listrik (ggl) rotor bertambah besar
e.
Impedansi
motor besar pada slip tertentu
f.
Slip
kecil pada kopel tertentu
Gambar 1. konstruksi rotor sangkar
Adapun arah putaran rotor ditentukan
oleh arah arus yang melalui kumparan utama dan kumparan Bantu. Akibat dari arus
jala-jala yang terpecah atau atau terbelah menjadi dua bagian dimana yang satu
menuju kumparan utama sedangkan yang lain menuju kumparan Bantu, maka motor ini
disebut motor fasa belah. Untuk mendapatkan beda fasa yang terbaik antara flux
yang dibangkitkan oleh kumparan utama dan kumparan Bantu sehingga motor
berputar optimal, maka pada motor fasa belah mempunyai empat kutub, penempatan
awal ujung kumparan utama dan ujung kumparan Bantu adalah sebesar 90o
listrik. Sedangkan untuk motor 8 kutub sebesar 40o listrik dan untuk
12 kutub sebesar 30o listrik.
2.4.3 Tutup
sebagai penyangga rotor.
Pada kedua tutup terdapat bantalan
(bearing) penyangga poros rotor . Salah satu tutup pada bagian dalam dilengkapi
dengan saklar sentrifugal, pada tempat inilah sambungan-sambungan dari gulungan
motor dikeluarkan untuk selanjutnya dihubungkan pada terminal motor.
2.4.3 Saklar
sentrifugal
Saklar sentrifugal model biasa
terdiri dari dua bagian pokok yaitu bagian tetap dan bagian berputar. Apabila
motor dalam keadaan diam maka kontak yang ada pada bagian tetap, dalam keadaan
tertutup karena adanya tekanan dari bagian berputar. Pada kecepatan kira-kira
75% dari kecepatan penuh bagian yang berputar akan melepaskan tekanannya pada
kontak tetap dan menyebabkan kontak terbuka.
Saklar sentrifugal jenis lain adalah
jenis electromagnetik. Dalam keadaan normal, saklar dalam kondisi normal open
(NO). pada waktu starting, arus yang melewati kumparan utama sangat tinggi.
Dengan pemasangan saklar elektromagnetik secara seri terhadap kumparan utama
maka pada saat starting arus kumparan utama yang tinggi menyebabkan saklar
elektromagnetik bersifat magnet. Hal ini menyebakan kontaktor pada saklar
tersebut tertarik sehingga ada arus listrik dari sumber jala-jala yang melalui
kumparan Bantu. Setelah motor berputar 75% dari kecepatan penuh arus yang
mengalir kumparan utama akan menurun dan hal ini yang menyebabkan sifat magnet
yang ada pada saklar menjadi hilang sehingga kontaktor akan terbuka lagi.
Gambar 3.4. Bagian-bagian
motor fasa belah
2.5 Ganggungan kerusakan motor fasa belah
- Motor cepat panas, ini disebabkan karena beban motor terlalu berat atau saklar sentrifugal tidak bekerja.
- Motor tidak mampu berputar, hal ini disebabkan oleh hubungan kumparan bantu terlepas atau kapasitornya bocor.
- Gulungan statornya terbakar, hal ini mungkin disebabkan tegangan kurang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Motor phase belah memiliki kumparan
utama dan kumparan bantu yang letaknya bergeser 90O listrik dan
disambung paralel.
Arus yang ada pada kedua kumparan bergeser sebesar
(teoritis 90 O listrik) dengan demikian seolah-olah seperti dua phasa. Dua arus
dalam kumparan inilah yang akan menimbulkan medan magnit berputar dan
menyebabkan motor akan berputar dengan sendirinya (self starting).
Pada motor phasa belah, kumparan
utama mempunyai tahanan murni rendah dan reaktansi tinggi, sebaliknya kumparan
bantu memiliki tahanan murni tinggi dan reaktansi rendah. Tahahan murni
kumparan bantu dapat diperbesar dengan menambah R yang disambung seri dengannya
atau menggunakan kumparan dengan kawat yang diameternya sangat kecil.
Untuk memutuskan aliran arus listrik
kek kumparan bantu dilengkapi dengan saklar Sentrifugal yang dihubungkan seri dengan
kumparan bantu. Alat ini secara otomatis akan memutuskan arus pada kumparan
bantu setelah motor mencapai kecepatan 75 % dari kecepatan penuh.
DAFTAR PUSTAKA
http://hasrulbakri.wordpress.com/2010/03/15/motor-ac/#more-129
http://hasrulbakri.wordpress.com/2010/03/15/motor-split-fase-fase-belah/
Comments